Rabu, 29 April 2009

Makam Sunan Bonang Tuban Jawa Timur

















Makam Sunan Bonang, Tuban


Jika anda berkunjung ke kota Tuban, Jawa Timur, sempatkanlah berziarah ke makam Sunan Bonang. Setiap hari, apalagi di bulan Ramadhan, makam Sunan Bonang ramai dikunjungi oleh ribuan peziarah. Makam Sunan Bonang di Tuban sebetulnya merupakan satu dari empat versi makam Sunan Bonang lainnya. Tempat lain yang juga dianggap sebagai tempat persemayaman Sunan Bonang, yaitu: di pulau Bawean (Kabupaten Gresik, Jawa Timur), Desa Singkal di Kabupaten Kediri, dan di Desa Bonang, Lasem, Kabupaten Rembang.


Raden Maulana Makdum Ibrahim, atau yang dikenal dengan nama Sunan Bonang, adalah satu dari sembilan wali (Walisongo) yang dihormati oleh masyarakat Jawa. Ayahnya adalah Sunan Ampel, sedangkan ibunya bernama Nyai Ageng Manila, puteri dari Arya Teja, salah seorang Tumenggung dari kerajaan Majapahit yang berkuasa di Tuban.

Sunan Bonang hidup dalam kurun waktu 60 tahun (1465–1525 M) dan menyebarkan agama Islam di daerah Tuban dan sekitarnya. Dalam berdakwah, Sunan Bonang menempuh cara persuasif, misalnya dengan menciptakan tembang Tamba Ati (penyembuh jiwa) yang sampai kini masih populer dinyanyikan orang.


Para peziarah yag datang ke makam Sunan Bonang umumnya melakukan doa tahlil maupun membaca surat Yasin. Akan tetapi, selain untuk berdoa, mengunjungi makam ini peziarah juga dapat menyaksikan jejak penyebaran agama Islam khususnya yang dilakukan oleh Sunan Bonang.


Masjid yang menyambut pengunjung ketika memasuki gapura, misalnya, merupakan masjid tua yang menjadi pusat penyebaran agama yang dilakukan oleh Sunan Bonang. Di pelataran masjid ini, terdapat salah satu peninggalan Sunan Bonang, yaitu tempat wudhu yang terbuat dari batu. Hingga kini, batu tersebut terawat dengan baik dan dipagari.

Sebagaimana makam Walisongo lainnya, di komplek makam ini pengunjung dilarang mengambil gambar. Seorang juru kunci akan setia mendampingi rombongan yang masuk ke dalam cungkup dan akan memperingatkan pengunjung yang coba-coba mengambil gambar makam Sunan Bonang.


Melengkapi kunjungan wisata di kota Tuban, pengunjung dapat menambah daftar tujuan wisata ke sejumlah tempat di dekat lokasi makam Sunan Bonang, misalnya Gua Akbar yang terletak tepat di bawah Pasar Baru, di pusat kota Tuban. Makam Sunan Bonang terletak di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, sekitar 200 meter dari alun-alun kota.

Para pengunjung dapat berziarah ke makam ini sejak pukul 08.00 WIB hingga tengah malam. Untuk sampai di komplek pekuburan Sunan Bonang, pengunjung dapat menempuhnya melalui kota Surabaya. Jarak antara Surabaya-Tuban sekitar 91 km atau diperlukan + 2 jam perjalanan dari kota Surabaya dengan menggunakan kendaraan umum (bus) ataupun kendaraan pribadi.


Sampai di kota Tuban, untuk menuju makam, pemerintah daerah (pemda) setempat telah menyediakan lahan parkir yang cukup luas. Dengan demikian, pengunjung bisa memarkirkan kendaraannya di area parkir tersebut. Dari area parkir ini, peziarah harus menyusuri jalan kampung yang membujur ke arah barat dengan jarak sekitar 200 meter untuk menuju lokasi makam. Jika enggan berjalan kaki, pengunjung dapat menggunakan jasa angkutan becak.


Selanjutnya, pengunjung akan memasuki gapura yang di dalamnya terdapat sebuah masjid dengan halaman yang luas. Untuk sampai di komplek makam, peziarah harus memasuki gapura kedua yang berada di belakang masjid. Di kompleks pemakaman ini, yang dikitari oleh ratusan nisan para kerabat dan murid-murid Sang Sunan, peziarah harus rela mengantri di luar cungkup (bangunan beratap pelindung makam), karena cungkup seluas 400 meter persegi itu hanya mampu menampung 25 orang peziarah. Mengunjungi dan berziarah di komplek pekuburan Sunan Bonang tidak dipungut biaya alias gratis.


Di komplek pekuburan Sunan Bonang ini, peziarah dapat memanfaatkan fasilitas yang ada, misalnya menggunakan masjid dan berandanya untuk melakukan shalat dan beristirahat, memanfaatkan tempat wudu dan kamar mandi untuk membersihkan diri, serta membeli suvenir yang dijajakan oleh kios-kios di sepanjang jalan menuju makam.






Air Terjun Nglirip Tuban Jawa Timur













Air Terjun Nglirip

Tempat wisata air terjun "Nglirip" terletak di wilayah kecamatan Singgahan, ± 35 KM arah barat daya dari Kota Tuban. Untuk mencapai lokasi ini pengunjung yang tidak menggunakan mobil pribadi dapat menggunakan angkutan umum. Terdapat dua rute angkutan yaitu :

Rute Montong : yaitu naik angkutan umum dari terminal Tuban dengan jurusan Montong, yang kemudian dari di lanjutkan dengan naik kendaraan jurusan Jojogan. "Nglirip" terletak antara Montong - Jojogan, sehingga Pengunjung dapat langsung melihatnya jika melewati rute ini.

Rute Singgahan : yaitu dari Terminal Tuban naik bis jurusan Jatirogo, bis ini akan transit di terminal Kab. Bojonegoro yang kemudian dilanjutkan ke tujuan utama, Jatirogo. Jika pengunjung memilih rute ini, anda dapat turun di pertigaan "Warung Anjlok" - Jojogan. Dari sini, Nglirip hanya berjarak kurang dari satu kilo meter. Jika anda tidak malas, anda dapat berjalan kaki sampai ke Nglirip, atau naik angkutan jurusan Montong.

Sesampainya disini anda akan mendapatkan pemandangan yang sangat menawan, dari pinggir jalan saja anda dapat melihat jatuhnya air dari tebing yang di atasnya terdapat jembatan kecil. Bagi Anda yang ingin menyusuri aliran bawah air terjun harap berhati-hati, karena jalanan setapak akan sangat licin, terutama di musim hujan.

Yang tampak oleh mata jika berada di bawah air terjun Nglirip adalah derasnya air yang jatuh dengan bebas dari ketinggian kurang lebih 25 M, satu hal lagi jika Anda perhatikan dengan baik bahwa terdapat Goa yang cukup besar di balik air terjun ini. Dahulu kala dipercayai sebagai tempat bersemedi bagi leluhur yang berilmu tinggi, ada juga yang mengatakan didalam goa ini dahulu terdapat seorang wanita yang menanti kekasihnya sampai sekarang, tentunya tinggal rohnya saja. Penduduk sekitar percaya bahwa sewaktu-waktu wanita ini akan keluar untuk berbelanja, tetapi orang tidak ada yang mengetahui wujud dari wanita ini.

Jika Anda kearah timur dari lokasi air terjun, Anda akan mendapatkan lokasi sumber air alam (kerawak) yang keluar dengan derasnya di tepian sungai. Sudah pasti Anda ingin untuk bermandi-ria. Lokasi ini masih sangat alami, belum ada bangunan apapun, dan sekali lagi agar berhati-hati karena banjir dadakan dapat datang tiba-tiba terutama di musim hujan.



Goa Ngerong Tuban Jawa Timur












Goa Ngerong

Goa Ngerong adalah suatu gua dan tempat wisata di Kecamatan Rengel, Tuban, Jawa Timur. Di tempat tersebut para pengunjung dapat melihat ribuan ikan di sungai yang airnya sangat jernih. Biasanya para pengunjung memberikan biji kapuk randu ke dalam sungai agar ikan-ikan tersebut mengapung untuk berebut makanan. Karena airnya yang jernih, sebagian besar warga di sekitar tempat tersebut juga memanfaatkannya sebagai tempat mandi dan mencuci.



Bekti Harjo Tuban Jawa Timur









Bekti Harjo

Lokasi yang terletak sekitar 5 km dari kota Tuban ini mempunyai sumber mata air yang sangat jernih. Sehingga selain sebagai sumber air minum juga dimanfaatkan sebagai lokasi pemandian dan arena berenang. Kolam renang Bektiharjo senantiasa bersih dilengkapi dengan papan loncat. Bagi pengunjung anak-anak juga terdapat kolam untuk anak yang agak dangkal. Penggantian air kolam dilakukan secara rutin dengan memompa sumber mata air yang ada tepat di sebelah kolam renang.

Hal lain yang sangat berbeda dari kolam renang kebanyakan adalah adanya komunitas kera jinak di sekitar lokasi pemandian. Kera-kera ini tidak mengganggu, kecuali bagi pengunjung yang membawa makanan agar dijaga dengan baik. Karena sering kali kera-kera yang kelihatan sangat pendiam dapat bergerak dengan sangat cepat untuk mengambil kue atau makanan kecil yang sedang dipegang.





Air Panas Prataaan Tuban Jawa Timur

Air Panas Prataaan

Berada di tengah hutan di daerah yang masuk di wilayah Kecamatan Parengan yaitu sekitar 5 km dari pusat kecamatan parengan. Kondisi sekitar sumber air panas masih sangat alami sekali yaitu berupa hutan-hutan yang masih alami dengan pepohonan yang rindang. Jarak pemandian air panas Prataan sekitar 45 km arah barat dari Kota Tuban. Suhu air mencapai 56 derajat Celsius, dengan kadar belerang yang sangat tinggi dapat menyembuhkan beragam penyakit kulit sepertiu gatal-gatal dan lain-lain. Bila hendak berkunjung dapat melewati rute Tuban-Montong-Tanggulangin, sehingga dapat terhibur dengan pemandangan alam berupa tegalan, sawah dan hutan jati. selain itu juga dapat menempuh rute tuban-jatirogo-parengan atau tuban- bojonegoro- parengan.


Gua Putri Asih Tuban Jawa Timur

Gua Putri Asih

Gua putri asih ini terletak di daerah montong kabupaten Tuban. Gua ini sangat indah sekali dan terletak di tengah hutan jati yang masih alami. Bila anda berkunjung ke kota Tuban maka jangan sampai lupa untuk menginjakan kaki di gua ini, karena pasti Anda akan menyesal. gua ini mentyuguhkan panorama alami berupa gua dengan indahnya stalaktit dan stalakmit yang bermunculan dan bebgelantung di dinding gua. Yang paling indah dari gua ini adalah ada sebuah stalaktit dan stalakmit yang sangat besar yang menyerupai dengan selendang putri, makannya gua itu disebut dengan sebutan gua putri asih. Bila anda tertarik untuk berkunjung kesana maka Anda bisa mengambil beberapa jalur alternatif yaitu bisa langsung dari kota Tuban menuju singgahan dan gua tersebut terletak antara montong dan singgahan.





Krawak Tuban Jawa Timur

Krawak

Objek wisata yang satu ini tidak kalah dengan yang lain. Krawak adalah merupakan salah satu objek wisata yang berupa sungai dengan yang sangat jernih dengan sumber mata air yang begitu jernih dan bermunculan di bebatuan pinggir sungai. Jika Anda kesana pasti Anda tidak akan tahan untuk tidak bermandiria. Selain itu letaknya yang juga setratigis yang terletak di tengah hutan jati. Disana Anda dapat beristirahat dengan tenang karena letaknya yang jauh dari pemukiman penduduk. Disana Anda dapat menikmati segarnya udara hutan tuban dengan diiringi nyanyian burung yang berkicau dengan merdunya. Saya rasa objek wisata yang satu ini sangat cocok untuk dikunjungi terutama para kawula muda yang sedang menjalin asmara.


Selasa, 28 April 2009

Obyek Wisata Jawa Timur

OBYEK WISATA JAWA TIMUR

Jawa Timur merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang potensial,hampir disetiap Kabupaten/Kota yang memiliki daerah tujuan wisata yang menarik. Daerah tujuan wisata di Jawa Timur meliputi wisata budaya dan wisata alam.Wisata budaya berupa peninggalan peninggalan Situs candi-candi yang paling terkenal di Jawa Timur adalah peningggalan-peninggalan kerajaan Mojopahit yang saat ini banyak terdapat di daerah Trowulan kabupaten Mojokerto, Kerapan Sapi di Madura. Sedangkan wisata alam di Jawa Timur yang paling banyak dikunjungi adalah : Gunung Bromo di Kabupaten Pasuruan, Hutan Wisata Suaka Alam Taman Nasional Baluran di Kabupaten Banyuwangi. Monumen bersejarah antara lain, Tugu Pahlawan di Surabaya, dan Hotel Mojopahit di Surabaya.





















Candi Panataran adalah sebuah candi berlatar belakang Hindu (Siwaitis) yang terletak di Jawa Timur. Candi ini persisnya terletak di lereng barat daya gunung Kelud di sebelah utara Blitar. Kompleks candi ini merupakan yang terbesar di Jawa Timur.




























Karapan sapi merupakan istilah untuk menyebut perlombaan pacuan sapi yang berasal dari Pulau Madura, Jawa Timur. Pada perlombaan ini, sepasang sapi yang menarik semacam kereta dari kayu (tempat joki berdiri dan mengendalikan pasangan sapi tersebut) dipacu dalam lomba adu cepat melawan pasangan pasangan sapi lain. Trek pacuan tersebut biasanya sekitar 100 meter dan lomba pacuan dapat berlangsung sekitar sepuluh sampai lima belas detik. Beberapa kota di Madura menyelenggarakan karapan sapi pada bulan Agustus dan September setiap tahun, dengan pertandingan final pada akhir September atau Oktober di kota Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden. Kerapan sapi didahului dengan mengarak pasangan-pasangan sapi mengelilingi arena pacuan dengan diiringi gamelan Madura yang dinamakan saronen. Babak pertama adalah penentuan kelompok menang dan kelompok kalah. Babak kedua adalah penentuan juara kelompok kalah, sedang babak ketiga adalah penentuan juara kelompok menang. Piala Bergilir Presiden hanya diberikan pada juara kelompok menang.





















Taman Nasional Bromo-Semeru merupakan satusatunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa laut pasir seluas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian 2392 m dari permukaan laut. Pegunungan Bromo-Semeru, merupakan pegunungan yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur. Kawasan wisata ini menjanjikan sebuah keindahan yang tak bisa anda temui di tempat lain. Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, anda bisa menikmati hamparan lautan pasir seluas 10km persegi, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menembus awan. Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa. Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dengan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo.




















Taman Nasional Baluran dengan luas 25.000 Ha wilayah daratan dan 3.750 Ha wilayah perairan terletak di antara 114° 18' - 114° 27' Bujur Timur dan 7° 45' - 7° 57' Lintang Selatan. Daerah ini terletak di ujung Timur pulau Jawa. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Madura, sebelah Timur berbatasan dengan Selat Bali, sebelah Selatan berbatasan dengan Sungai Bajulmati dan sebelah Barat berbatasan dengan sungai Kelokoran. Iklimnya bertipe Monsoon yang dipengaruhi oleh angin Timur yang kering. Curah hujan berkisar antara 900 - 1600 mm/tahun, dengan bulan kering per tahun rata-rata 9 bulan. Antara bulan Agustus s/d Desember bertiup angin cukup kencang dari arah Selatan. Pada bagian tengah kawasan ini terdapat Gunung Baluran yang sudah tidak aktif lagi. Tinggi dinding kawahnya bervariasi antara 900-1.247 m dan membatasi kaldera yang cukup luas. Kawasan perairan memiliki keanekaragaman hayati dan ekosistem perairan yang perlu dilestarikan guna mendukung strategi konservasi.






















Tugu Pahlawan, Tragedi 10 Nopember 1945 dan sejarah-sejarah perjuangan lainnya membuat Surabaya dikenal dengan sebutan Kota Pahlawan’. Alasan tersebutlah yang menjadi dasar dibangunnya tugu pahlawan. Walaupun banyak patung-patung pahlawan lain di Surabaya, namun tugu pahlawan merupakan yang paling dikenal. Tugu Pahlawan berbentuk seperti roket yang menjulang tinggi yang terletak di Taman Kebonrojo di seberang kantor Gubernur di pusat kota Surabaya. Tugu tersebut tidaklah terlalu dekoratif, tidak pula besar, namun kesederhanaannya yang memang disengaja oleh perancangnya menunjukkan karakter yang rendah hati dan menjauhkan kesan angkuh. Monumen ini menjadi pusat tempat peringatan hari pahlawan 10 Nopember dimana kota Surabaya mengenang para pahlawan yang telah gugur mempertahankan kemerdekaan.















Jembatan merah yang terletak di utara Surabaya merupakan tempat berlangsungnya pertempuran terdahsyat yang pernah terjadi di pulau Jawa. Pertempuran Surabaya bermula pada tanggal 10 Nopember 1945, kurang dari tiga bulan setelah proklamasi kemerdekaan dan di tempat inilah Brigadir Jenderal Mallaby terbunuh. Dekat jembatan ini terletak kampung cina yang membuat arsitektur di sekitar jembatan kental dengan arsitektur dan konstruksi bernuansa cina dan merupakan tempat bisnis dan perdagangan yang ramai. Kya-kya merupakan pusat jajanan malam terbesar di kota Surabaya yang terletak di Kembang Jepun (Kampung Cina) yang hanya buka di malam hari karena pada siang hari lokasi tersebut merupakan pusat kegiatan perdagangan yang ramai.


















Industri Kerajinan Kulit di Tanggulangin berdiri sejak tahun 1976. Selain memproduksi tas dan koper juga sepatu, ikat pinggang, dompet, dll. Tas dan koper hasil kerajinan tersebut selain dipasarkan di dalam negeri, juga diekspor ke luar negeri antara lain Jepang, Arab Saudi dan Eropa.



















Museum Sampoerna menawarkan pengalaman yang unik bagi pengunjung. Mulai cerita mengenai keluarga Sampoerna hingga melihat secara dekat produksi pelintingan rokok, bahkan pengunjung dapat mencoba melinting rokok Dji Sam Soe sendiri. Pengunjung dapat menjadi bagian dari 3.900 orang wanita yang bekerja di pabrik ini, melinting rokok dengan peralatan tradisional. Mereka dapat melakukannya dengan kecepatan 325 batang rokok per jamnya. Dengan sentuhan art deco, unsur kreativitas dan sentuhan sejarah, Kafe Sampoerna menawarkan pengalaman kuliner yang unik. Campuran lukisan, kaca jendela patri dan ukiran panel kayu jati yang antik dengan disain yang modern, Kafe Sampoerna dapat memberikan pengalaman yang sukar untuk dilupakan. Beranekaragam pilihan makanan ala western maupun asia tersedia. Pada malam-malam tertentu, penampilan musik hidup akan menemani suasana makan anda.
















Hotel Majapahit terletak di Jalan Tunjungan, pernah dikenal dengan nama LMS, Orange Hotel, Yamato Hotel, Hoteru hotel dan merupakan pusat kegiatan Eropa dan Belanda dalam rangka mengembalikan Surabaya ke kekuasaan Belanda. Pada tanggal 19September 1945 yang terkenal dengan insiden bendera, pejuang-pejuang Surabaya merobek warna biru pada bendera Belanda sehingga menjadi merah putih, bendera Indonesia. Insiden ini amat memicu kemarahan Belanda.















 

Footer Widget #1

Footer Widget #2

Footer Widget #3

free counters

Footer Widget #4

Copyright 2010 Wisata Jawa Timur. All rights reserved.
Themes by Bonard Alfin l Home Recording l Distorsi Blog